PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen
pengampu : Jumari, M.pdI
oleh :
1. Sigit
Mujiono (
1593044015)
2. Siti
Maesaroh (
1593044067)
3. Roha
Sadila (
1593044060)
FAKULTAS
TARBIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
HASYIM ASY’ARI
JOMBANG
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia Nya, makalah yang berjudul
“ Perkembangan masa prenatal dan
kelahiran” dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya.
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah psikologi Perkembangan . Dalam
penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kendala, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan
dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Karena itu, sudah sepantasnya jika
kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak, selaku Pengampu Mata Kuliah.
- Orang tua dan keluarga kami
tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik
secara moral maupun spiritual.
- Teman-teman seperjuangan yang
telah membantu dan mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.
- Selain itu kami pun mengucapkan
terima kasih kepada para penulis yang tulisannya kami kutip sebagai bahan
referensi.
Kami
menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan
makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Jombang, 03 November 2016
penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................. i
Daftar isi ......................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ............................................................................................. ..1
C.
Tujuan ................................................................................................................. 1
Bab II
Pembahasan
A.
Bagaimana
konsepsi dan awal kehidupan 2
B.
Bagaimana tahap
perkembangan masa prenatal........................................... 3
C.
Arti penting
prenatal bagi perkembangan.................................................... 3
D.
Apakah faktor
yang mempengaruhi perkembangan prenatal
dan kelahiran................................................................................................ 5
E.
Apa
permasalahan masa prenatal, kelahiran
dan cara penanganannya............................................................................. 7
F.
Apa keterkaitan
masa prenatal, kelahiran dengan pendidikan................. 16
Bab III Penutup
A.
Kesimpulan...................................................................................................... 17
B.
Saran............................................................................................................... 17
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia
pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses
perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan
selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai
sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan
kemudian meninggal.
Masa
prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia
yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada di rahim ibu. Namun,
banyak masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung menganggap bahwa permulaan
perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan
ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi
perkembangan psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah
penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat
keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan.
Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari.
Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya
terhadap tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama
masa prenatal.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
konsepsi dan awal kehidupan?
2. Bagaimana
tahap perkembangan masa prenatal?
3. Arti
penting prenatal bagi perkembangan?
4. Apakah
faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal dan kelahiran?
5. Apa
permasalahan masa prenatal, kelahiran dan cara penanganannya?
6. Apa
keterkaitan masa prenatal, kelahiran dengan pendidikan?
C. TUJUAN
1. Untuk
mengetahui sebelum kehidupan dan awal kehidupan.
2. Untuk
mengetahui tahap perkembangan masa prenatal.
3. Untuk
mengetahui arti pentingnya prenatal bagi perkembangan.
4. Untuk
mengetahui faktor apa saja yang memepengaruhi perkembnagan prenatal dan
kelahiran.
5. Untuk
mengetahui permasalahan masa prenatal, kelahiran dan cara penanganannya.
6. Untuk
mengetahui masa prenatal, kelahiran dengan pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. KONSEPSI
DAN AWAL KEHIDUPAN
Permulaan kehidupan manusia dapat di tinjau secara
psikologis dan biologis. Secara psikologis kehidupan manusia pada saat janin
mulai bereaksi terhadap rangsang-rasangan dari luar. Sedangkan jika di tinjau
dari biologis yakni kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau
pembuahan, yakni bersatunya sel telur (ovum) dan sel laki-laki ( spermatozoa) sampai dengan waktu
kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau
sekitar 280 hari sebelum lahir.
Para
ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari
pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita yang dibuat oleh sel-sel
perkembangbiakan yang disebut “sel benih”. Sel-sel ini mengandung 46
kromosom,yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu yang dibentuk menjadi 23
pasang.
Adapun perkembangan biologis pada
manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu ketika pembuahan
telur oleh spermatozoa. Bila spermatozoa laki-laki memasuki
dinding telur ( ovum) wanita, maka terjadilah konsepsi.
Kemungkinan terjadinya pembuahan
semacam itu telah di tentukan secara alamiah. Sekali dalam 28 hari, seringkali
sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung
telur menjadi masak dan bergerak pelan masuk ke dalam rahim. Perjalanan ini
biasanya memakan waktu 3 sampai 7 hari. Kalau dalam perjalanan ini tidak
terjadi pembuhan, maka lenyaplah telur itu di dalam rahim.
Bila telur dala perjalanan ke rahim
berjumpa dengan spermatozoa dan spermatozoa masuk ke dalam
dinding telur, terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut : sel benih
melepaskan 23 chrosoma. Chrosoma ayah dan crosoma ibu
lebur menjadi satu dan membentuk bekal keturunan anak.
Lihatlah pada gambar berikut ini :
Gambar 1. Pembuahan sel telur
Sedangkan perkembangan prenatal di gambarkan dalam
al-Quran sebagai berikut:
“ Sesungguhnya kami
telah menciptakan manusia itu dari saripati dari tanah ( sulatin min tin).
Kemudian kami jadikan saripati tanah itu menjadi tetesan ( nutfah) yang tersimpan
di tempat yang aman dan kokoh, kemudian tetesan ( nutfah) itu kami olah menjadi
segumpal darah ( alaqah), san segumpal darah itu kami olah menjadi segumpal
daging ( mudghoh) , lalu segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang(
idhom), selanjutnya tulang belulang itu kami bungkus dengan daging ( lahm).
Selanjutnya kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya. Maha
Suci Allah Pencipta yang paling baik.” ( QS. al-Mukminun [3]
12-14).
Dari ayat tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya
masa prenatal : (1) saripati tanah tahap ini masih merupakan unsur-unsur dari
makanan dan minuman yang di konsumsi manusia, kemudian zat-zat itu menjadi
suatu akumulasi yang berubah menjadi saripati; (2) tahap nuthfah (3)
Segumpal darah yaitu nuthfah yang melekat pada dinding rahim, proses ini
terjadi hingga akhir minggu kedua; (4) Segumpal daging pada tahap ini janin
mulai terbentuk, kemudian terentanglah tali pusar yang menghubungkan zigot
dengan ibu, untuk menerima makanan dari ibu, ini terjadi pada minggu ke empat;
(5) Tulang belulang; (6) Pembungkusan organ-organ tubuh dengan daging; (7)
Tahap khalaq akhar, penciptaan dan
pembentukan telah sempurna yaitu janin sudah nampak seperti bayi.
B. TAHAP
PERKEMBANGAN MASA PRENATAL
Menurut Seifert &
Hoffnug, 1994 membagi periode prenatal atas tiga tahap perkembangan, yaitu:
1.Masa germinal ( minggu 1-2) : Masa
germinal dimulai dari konsepsi. Sel telur yang
telah di buahi atau zigot adalah
sel tunggal dengan 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari ayah. Setelah 1
minggu dan banyak pembelahan sel, zigot akan terdiri atas 100 hingga 150 sel.
Pada akhir minggu kedua, kumpulan sel-sel tersebut telah menempel pada dinding
rahim.
2.Masa embrionik ( minggu 3-8) :
Sebelum kebanyakan wanita menyadari bahwa dirinya hamil, tingkat pembelahan sel
meningkat secara tajam, sistem penunjang sel-sel tersebut mulai terbentuk dan
awal organ-organ mulai muncul. Pada minggu ketiga, saluran saraf yang nantinya
menjadi saraf tulang belakang mulai terbentuk. Pada sekitar hari ke-21, mata
mulai muncul dan pada hari ke-24 sel-sel yang akan membentuk jantung mulai membedakan
diri. Selama minggu ke-4, bonggol tunas yang akan membentuk lengan dan kaki
akan muncul. Pada minggu ke-5 hingga ke-8, jantung mulai bedetak dan tangan
serta kaki mulai dapat di bedakan, wajah mulai terbentuk, dan saluran
pencernaan muai muncul.
3.Masa fetal ( bulan 3 hingga 9 ) :
Organ-organ mulai matnag hingga tahapan janin dapat bertahan hidup di luar
rahim, dan otot-otot mulai gerak untuk pertama kalinya. Sang ibu dapat
merasakan janinnya bergerak untuk pertama kali. Enam bulan setelah konsepsi,
mata dan kelopak mata telah terbentuk sempurna, rambut-rambut tipis mulai
tumbuh pada janin, refleks untuk menggenggam juga muncul dan pernafasan,
sekalipun tidak teratur, dimuali. Pada usia tujuh hingga sembilan bulan dalam
kandungan, janin lebih panjang dan lebih berat dan beberapa organ mulai
berfungsi.
C. ARTI
PENTING PRENATAL BAGI PERKEMBANGAN
Menurut Elizabeth B.
Hurlock (1980), ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap
perkembangan individu baru dimasa datang, yaitu :
1. Penentuan
sifat bawaan
Setiap kromosom pada
sel pria maupun wanita mengandung ribuan partikel yang dinamakan gen. gen
inilah factor penentu keturunan. Gen terletak pada loci (locus) pada kromosom tertentu. Sewaktu sperma dan ovum bergabung,
zigot akan menerima satu gen dari masing-masing lokus kromosom.
Kembar identik (monozigot) terjadi dari pertemuan
antara sperma dan ovum yang berbeda, dan antara kembar tersebut secara genetic
mirip dengan mereka yang kakak beradik tidak kembar, yaitu memiliki 50% gen
mereka.
Penentuan sifat bawaan
mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, faktor
keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang. Kedua, sifat bawaan
sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, tidak dapat dikendalikan jumlah kromosom
yang diturunkan dari ayah atau ibu.
2. Penentuan jenis kelamin
Ovum wanita yang
matang mengandung kromosom X, sedangkan spermatozoa pria mengandung kromosom
X dan kromosom Y, bila telur wanita bersatu dengan spermatozoa
pria yang mengandung kromosom Y, hasilnya menjadi kromosom XY yang akan
menghasilkan jenis kelamin pria. Bila ovum bersatu dengan spermatozoa
berkromosom X menghasilkan XX yang akan menghasilkan keturunan wanita.
Tiga alasan mengapa
jenis kelamin individu penting bagi perkembangan, yaitu pertama, s etiap tahun anak-anak mengalami peningkatan
tekanan budaya yang mempengaruhi pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai
bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar ditentukan oleh
jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orang tua dan anggota keluarga terhadap
individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
3.
Penentuan Jumlah Anak
Kelahiran anak kembar
ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh spermatozoa membelah menjadi
dua bagian yang terpisah selama tahap pembelahan sel, hal ini akan menghasilkan
kembar identic (uniovular). Jika dua
ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang
berlainan, akan menghasilkan kembar non-identik (biovular).
Dilihat dari
perspektif perkembangan, kelahiran anak tunggal dan anak kembar memiliki
perbedaan yang signifikan. Dalam lingkungan sebelum lahir, bagi anak tunggal
ibu terus sepenuhnya dimilikinya, sedangkan bagi anak kembar ia terpaksa
berdesakan diruang alamiah itu. Dalam lingkungan pascalahir, bayi kelahiran
tunggal akan mendapat perhatian penuh dari orang tuanya, sedangkan bayi
kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian orang tuanya.
4. Penentuan urutan
anak
Posisi anak dalam
urutan saudara-saudaranya merupakan kondisi keempat yang ditentukan saat
pembuahan. Umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan, dan memberikan peran
yang spesifik terhadap anak tunggal, anak tertua, anak menengah, atau anak bungsu,
hal ini mempengaruhi kepribadian dan pembentukan sikap anak.
Periode prenatal juga
merupakan saat dimana calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang
akan lahir. Sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana orangtua
memperlakukan atau mengasuh anaknya, terutama selama tahun-tahun pertama
pembentukan kepribadiannya.
D.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
PRENATAL
1. Beberapa faktor
yang mempengaruhi perkembangan prenatal, yaitu :
a.
Kesehatan Ibu
Penyakit
yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Bila
terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan gangguan
kesehatan pada ibu, dapat merusak perkembangan janin. Apabila ibu menderita
penyakit campak rubella (campak Jerman), dapat dipastikan bahwa 60% kemungkinan
bayi lahir dalam keadaan cacat.
Sifilis juga merupakan
penyakit yang sangat membahayakan perkembangan masa prenatal. 25% dari kasus sifilis
mengakibatkan kematian setelah janin lahir, 25% mengakibatkan kematian fetus,
25% janin yang hidup memperlihatkan tanda-tanda berbagai penyakit.
Ibu hamil yang
menderita sindrom kehilangan kekebalan tubuh atau AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) terinfeksi melalui penggunaan
obat-obatan yang disuntikkan. Ada tiga cara ibu yang menderita AIDS menginfeksi
anaknya, yaitu pertama selama hami, melalui ari-ari, kedua selama melahirkan,
melalui kontak dengan darah atau cairan ibu dan yang ketiga setelah melahirkan,
melalui air susu.
Di dalam al-Quran juga
menyatakan adanya ukuran yang menentukan sempurna atau tidaknya kandungan ibu,
sebagaimana di jelaskan dalam QS. al-Ra’d [13] ;8-9 ) yang artinya seperti
berikut ini :
“ Allah mengetahui apa
yang di kandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang sempurna dan
bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang mengetahui
segala yang ghaibdan yang tampak. Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.”
b. Gizi Ibu
Janin
yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh
melalui darah ibunya. Makanan ibu hamil harus mengandung cukup protein, lemak,
vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang
dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c.
Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu
Selama
dalam kandungan, perkembangan janin dapat di pengaruhi oleh faktor ekstenal . Bahan-bahan kimia yang
terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang
tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin, menimbulkan efek samping,
baik pada fisik maupun pada system kimiawi dalam tubuh janin. Bahan-bahan kimia
juga mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu.
Wanita
pecandu alcohol kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala “sindrom
alcohol janin” (Fetal Alcohol Syndrome,
FAS), yaitu suatu keabnormalan yang tampak selama kehamilan. Wanita
perokok juga dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko
aborsi spontan, kelahiran prematur, dan sindrom kematian bayi serta penyesuaian
diri yang buruk.
d. Keadaan dan ketegangan emosi Ibu
Ketika
seorang ibu mengalami ketakutan, kecemasan, stress dan emosi mendalam, maka
terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi
oleh kelenjar yang menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat
janin kekurangan udara.
Stress dan kecemasan
yang dialami ibu setelah kehamilan, diasosiasikan dengan bayi yang sangat
aktif, lekas marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan buang air.
Kecemasan pada ibu itu kemungkinan terus berlanjut sampai setelah anak lahir.
2.
Faktor kelahiran yang mempengaruhi perkembangan
Studi psikologis tentang kelahiran lebih
difokuskan pada bagaimana pengaruhnya terhadap
perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain
yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir.
a. Tahap-tahap kelahiran
Santrock, 1995; Seifert &
Hoffnug, 1994 membagi proses kelahiran dalam tiga tahap: Tahap pertama, terjadi
kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit pada permulaan dan berakhir
hingga 1 menit. Tahap kedua, tahap ini berlangsung selama 1,5 jam, dimulai
ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran, pada setiap kontraksi, ibu mengalami
kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Tahap ketiga, setelah bayi
lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusat, dan selaput lain dilepaskan dan
dibuang.
b.
Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan
Pascalahir
Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi
perkembangan pascalahir itu adalah :
1. Jenis kelahiran
Secara
umum, kelahiran dibedakan dalam lima jenis, yaitu : (1) kelahiran normal atau
spontan, (2) kelahiran dengan peralatan, (3) kelahiran sungsang, (4) kelahiran
melintang, dan (5) kelahiran melalui pembedahan Caesar.
2. Pengobatan ibu
Belakangan
ini, ibu-ibu yang akan melahirkan sering menggunakan obat-obatan dengan maksud
menghilangkan rasa sakit atau untuk mempercepat proses melahirkan. Semakin
banyak obat yang diberikan kepada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit
bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir.
3. Lingkungan pralahir
Setiap
kondisi dalam pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel
waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir
dan penyesuaian pascalahir dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
4. Jangka waktu periode
kehamilan
Rata-rata
periode kehamilan 38 minggu atau 266 hari. Bayi disebut postmatur bila ia lahir
terlambat 2 minggu atau lebih, sedangkan bayi prematur bila ia lahir lebih
cepat 2 minggu atau lebih dari waktu rata-rata. Bayi postmatur biasanya lebih
cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir dibandingkan
dengan bayi prematur.
5. Perawatan pascalahir
Keharusan
bayi yang baru lahir melakukan penyesuaian diri yang tidak disertai dengan
kemampuan untuk melakukannya, karena kondisinya yang lemah, menuntut perhatian
dan perawatan dari orang tua, terutama dari ibunya. Perhatian dan perawatan
yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan mempunyau pengaruh
positif terhadap perkembangannya.
6.Sikap orang tua
Bila
sikap orang tua menguntungkan, hubungan anak dengan orang tua akan baik.
Hubungan baik ini akan membantu bayi menyesuaikan diri dengan lingkungan baru
yang dialami setelah lahir.
E.PERMASALAHAN
MASA PRENATAL, KELAHIRAN DAN PENANGANANNYA
Ø Masalah dalam Perkembangan Masa
Prenatal
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kesalahan sepanjang
hidup, yang biasanya disebabkan oleh genetik atau masalah lingkungan.
1.
Down Syndrom, juga dikenal sebagai trisomi 21,down
syndrom adalah anomali genetik
yang paling umum selama perkembangan janin. Down
syndrome disebabkan oleh dan salinan ekstra kromosom 21 (berarti ada tiga kromosom bukanbiasa dua) dan dampak sekitar
1 dari setiap 1.000 bayi. fitur khas dari down syndrom termasuk
fitur wajah datar, cacat jantung, dan
keterbelakangan mental. Risiko memiliki anak dengan down syndrom
meningkat seiring dengan usia ibu.
Sejumlah penyakit bisa diwariskan jika salah satuatau
kedua orang tua membawa sebuah gen
untuk penyakit ini. Tes genetik seringkali dapat menentukan
apakah orangtua merupakan pembawa
gen untuk penyakit tertentu.
2.
Masalah Seks-kromosom, jenis
ketiga masalahgenetik melibatkan seks-kromosom. Ini mencakup kondisi seperti sindrom Klinefelter's
(ekstra X-chromsome) dan sindrom
Turner (X-kromosomtunggal).
Ø Bahaya Selama Periode Prenatal
Meskipun
periode pranatal merupakan periode yang sangat singkat, namun periode ini
merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya fisik maupun psikologis.
1. Bahaya Fisik
Menurut yang kami kutip dari
pernyataan Hurlock bahwasanya ada beberapa faktor yang dapat mengganggu
perkembangan fisik dalam periode pranatal.
a). Pekerjaan, seorang ibu yang
bekerja di tempat-tempat yang banyak menghirup bau-bau kimia akan mendapatkan
kemungkinan bayi yang cacat atau keguguran dalam periode-periode terakhir.
b). Bayi kembar, bayi kembar dapat
menyebabkan lahir tidak pada waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan
pada perkembangan dan dapat menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c). Kekurangan gizi, ibu hamil yang
kekurangan gizi akan sangat berpengaruh pada janinnya, ini akan berefek
panjang. Anak yang dilahirkan karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan
otak sehingga ia akan sulut belajar dan membaca.
d). Ibu yang merokok. Hal ini akan
berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan
perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian.
2. Bahaya Psikologis
Bukan
hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada beberapa faktor penyebab
terjadinya gangguan psikologis:
a). Kepercayaan tradisional. Di
Amerika Serikat ada sebagian orang yang berpendapat bahwa memiliki anak kembar
adalah seperti binatang, maka dari itu banyak yang tidak menghendaki
kelahiranya dan hal ini akan mempengaruhi kasih sayang seorang ibu terhadap
anaknya dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
b). Tekanan dari dalam diri ibu. Hal
ini akan mempengaruhi ketidak seimbangan pada janin, akibatnya janin akan
sering bergerak dan tubuh janin akan cenderung kecil.
Ø Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ukuran Kelahiran Bayi dan Hal-hal yang Penting dalan Kehamilan.
Para ahli kedokteran, gizi, maupun
psikologi berpendapat bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran
bayi yaitu (1) lamanya janin dalam kandungan, (2) diet ibu, (3) status social
ekonomi keluarga, (4) urutan kelahiran, (5)ukuran jumlah anggota keluarga, (6)
aktivitas janin selama masa pra-natal.
- Waktu
Masa Kehamilan
Janin yang matang selama masa
prenatal akan tumbuh berkembang menjadi bayi yang memiliki berat badan, tinggi
badan, maupun warna kulit yang normal. Waktu masa kehamilan janin dalam
kandungan seorang ibu kurang lebih selama 9 bulan 10 hari. Oleh karena itu
bayi-bayi yang lahir dalam keadaan sehat dan normal biasanya memiliki usia yang
cukup ketika masih berada dalam kandungan ibunya. Sebaliknya bayi-bayi
premature yang memiliki ukuran berat badan rendah (low birth), ukuran badan
kecil dan mungkin warna kulit yang agak pucat cenderung berada dalam kandungan
kurang dari 9 bulan.
2.
Perilaku Diet Ibu Selama Masa Hamil
Banyak bayi yang cenderung kurus,
berat badan rendah, maupun ukuran panjang bayi disebabkan oleh kurangnya
memperoleh gizi yang cukup selama masa kehamilan. Para ibu yang melakukan diet
selama masa hamil berpengaruh secara signifikan terhadap kurangnya penyerapan
konsumsi gizi, protein maupun zat-zat mineral lainnya yang dibutuhkan oleh
janin. Akibatnya janin tidak dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan
secara normal.
3. Status Sosial Ekonomi
Keluarga
Status ekonomi keluarga berpengaruh
secara nyata terhadap pemenuhan kebutuhan gizi bagi seluruh anggota keluarga
tersebut. Orangtua yang memiliki status social ekonomi menengah ke atas
(middle-high family economic status) cenderung akan dapat mencukupi kebutuhan
makanan bergizi yang baik. Hal ini berpengaruh pula terhadap para calon ibu
untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukandalam proses pertumbuhan dan perkembangan
oleh janin dalam kandungannya. Dengan demikian bayi-bayi terlahir pun akan
memiliki berat badan, tinggi badan maupun taraf kesehatan yang baik.
Sebaliknya para ibu yang berasal dari keluarga yang memiliki status social
ekonimi rendah (low family economic status) cenderung kurang dapat mencukupi
kebutuhan gizi yang baik untuk janin yang dikandungnya. Akibatnya bayi yang
lahir akan memiliki berat badan rendah, dan panjang badan yang pendek. Dalam
studi kasus ditemukan bayi-bayi yang lahir dari keluarga miskin cenderung
mengalami gizi buruk (poor nutrition) akibatnya menderita gangguan busung
lapar.
4. Urutan Kelahiran
Dalam studi ditemukan bahwa
bayi-bayi yang lahir sebagai anak pertama (firstborn infant) cenderung memiliki
ukuran tubuh yang lebih kecil, pendek dan lebih ringan dibandingkan bayi yang
lahir sebagai anak kedua atau ketiga dalam suatu keluarga yang sama.
5. Jarak Kelahiran Bayi
dalam Keluarga
Perbedaan jarak kelahiran akan
memberi pengaruh terhadap ukuran bayi. Bayi yang lahir dengan jarak yang sangat
dekat dengan anak sebelumnya senderung memiliki berat badan yang rendah (low
birth). Hal ini terjadi karena kondisi kesehatan ibu yang lemah. Setelah
melahirkan anak pertama, fit dan sehat kembali. Tetapi karena tak mampu menjaga
jarak kelahiran dengan anak sebelumnya dan harus mengandung janin (bayi) lagi,
maka kondisi kesehatan fisik ibu semakin lemah. Dengan demikian bila ibu
tersebut mengandung lagi akan menyebabkan kelahiran bayi yang memiliki berat
badan rendah.
6. Aktivitas Janin Masa Prenatal
Janin yang aktif bergerak selama
masa prenatal merupakan cirri calon bayi yang sehat dan normal karena energi
tubuhnya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan gerakan yang aktif akan
meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang baik, kelenturan dan
kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya intelektual dan menambah berat
badannya. Sebaliknya janin yang malas bergerak, pasif dan banyak tidur
cenderung tumbuh berkembang menjadi bayi yang obesitas (gemuk). Dalam
pertumbuhan berikutnya, bayi-bayi yang malas bergerak akan menjadi anak yang
juga malas bergerak, pasif dan obes (gemuk).
Hurlock menjelaskan beberapa hal yang
penting ketika masa kehamilan sebagai berikut:
1. Penurunan Sifat Bawaan
Penurunan sifat ini terjadi hanya
satu kali dan secara kebetulan. Tidak ada teknologi yang daat mengendalikan
kromosom-kromosom untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari 300 trilyun
hanya 1 yang menyatu dan membentuk sifat yang diturunkan dari ayah, ibu, kake,
atau nene.
2. Jenis Kelamin
Terbentuknya jenis kelamin
tergantung dari pase awal pertumbuhan, yakni tergantung pada jenis Spermatozzon
yang bergabung dengan sel telur (ovum). Dalam sebuah sel seks laki-laki yang
sudah dibuahi terdapat 22 kromsom yang saling berpasangan dan satu kromosom
yang tidak berpasangan, jadi jumlahnya ada 23 kromosom. Kromosom yang tidak
berpasangan yaitu kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan kromosom pada sel telur
(ovum) adalah jenis kromosom X, apabila sel telur yang berkromosom X dibuahi
oleh kromosom Y, maka hasilnya adalah laki-laki dan sedangkan kromosom X yang
dibuahi dengan kromosom X, maka hasilnya adalah perempuan.
3. Jumlah Anak (Kembar)
Dalam sebuah kelahiran sering kita
dengar dengan bayi kembar. Entah itu kembar identik maupun kembar nonidentik.
Hurlock menjelaskan dalam bukunya bahwasanya suku atau ras yang sering
melahirkan bayi kembar adalah dari bangsa kulit hitam. Suku cinta, jepang dan
ras mongoloid lebih jarang dibandingkan dengan bangsa kulit putih. Menurut
Hurlock terjadinya bayi kembar identik terjadi karena sel telur yang sudah
dibuahi membelah diri menjadi dua, tiga atau bahkan mungin empat, hal ini akan
menghasilkan bayi kembar identik karna berasal dari telur yang sama. Sedangkan
bayi kembar nonidentik terjadi ketika ada dua atau lebih ovum yang dibuahi oleh
spermatozoa yang berbeda. Pada pembuahan semacam ini biasanya jenis kelamin
bayi yang dilahirkan tidak sama karena dibuahi dengan spermatozoa yang berbeda.
4. Efek Lahir Kembar Terhadap
Perkembangan
Menurut penelitian para ahli
Psikologi dari barat menyatakan bahwa bayi yang lahir kembar akan memiliki
pengaruh dalam perkembanganya. Salahsatunya adalah keterlambatan pertumbuhan
dan perkembanganya. Hurlock menyatakan bahwa keterlambatan ini akan berhenti
sebelum anak mencapai usia puber dan setelah itu mereka akan mengalami
pertumbuhan, namun dalam hal ini. anak yang lahir lebih dulu akan berkembang
lebih dulu dari anak yang lahirnya belakangan.
Untuk
lebih rinci lagi Hurlock dalam buknya menjelaskan ada beberapa dampak
yang t erjadi pada bayi kembar sebagai
berikut ini:
a. Kelemahan perkembangan
Bayi kembar akan cenderung lambat
dalam perkembangan fisik, mental, motorik dan berbicaranya dibandingkan dengan
bayi tunggal. Hal ini terjadi karena sering adanya kerusakan otak pada bayi
kembar karena melahirkan tidak pada waktunya.
b. Perkembangan fisik
Bayi kembar memiliki keterlambatan dalam perkembangan fisik.
Bayi kembar juga lebih mudah terkena resiko kerusakan otak.
c. Perkembangan mental
Adanya persamaan kembar mental pada bayi yang kembar identik
dan hal ini akan berlanjut hingga pada masa perkembangan akhir. Salahsatunya
adalah adanya persamaan bakat music.
d. Prilaku perkembangan sosial
Bayi kembar akan cenderung bersaing utuk mendapatkan
perhatian dari yang lebih tua dan ketika sudah dewasa persaingan itu akan lebih
kuat biasanaya memposisikan dirinya sebagai pemimpin dan yang lainya sebagai
bawahan.
e. Perkembangan kepribadian
Banyak anak kembar kesulitan menemukan jati dirinya karena
ada anak yang mirip identik denganya.
f. Perilaku yang mengundang masalah
Perilaku yang sering mengundang masalah terjadi pada bayi
kembar non identik karena rasa persaingan mereka lebih besar dibandingkan
dengan bayi kembar yang identik.
Ø Upaya untuk Menanganan Masa
Perkembangan Prenatal dan kelahiran`
Adapun hal-hal penting yang harus
diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan antara lain:
1.Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan kebutuhan makanan sehat
yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin, protein, dan mineral selama kehamilan
adalah mutlak dan tak dapat ditunda-tunda lagi. Bayi-bayi yang dilahirkan dari
orang tua yang memperhatikan masalah ini ternyata membawa pengaruh positif. Ia
menjadi bayi yang sehat, cerdas, lincah, dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang
selama hamil tak mau dan tak mampu memenuhi kebutuhannutrisi, ternyata
menyebabkan bayi lahir premature, berat kurang dari 2500 gram, mengalami gangguan pernapasan, sulit bergaul dan taraf
intelegensinya rendah.
2. Prilaku Hidup Sehat
Semasa hamil, seorang wanita
hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-obatan, kecuali dalam keadaan
sakit yang memerlukan pengawasan medis dari dokter. Sobur,
Alex. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah,(Bandung : Pustaka
Setia,2003), hlm155Kelalaian
dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan oleh penggunaan narkoba
(narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan membawa dampak negatif bagi
bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga diharapkan tidak mengkonsumsi alkohol,
obat-obatan terlarang atau merokok agar tidak mempengaruhi kehamilan istrinya.
Orang tua yang kecanduan narkoba akan menyebabkan kelahiran bayi prematur,
keguguran, kematian bayi, intelegensi rendah, bahkan mengalami retandasi
mental.
3. Konseling Pra Pernikahan
Konseling ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan
suami-istri yang akan menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan
merawat anak, memenuhi kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif
antara suami istri.
Agar memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka
kegiatan atau konseling menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan
oleh setiap calon pasangan suami istri yang akan menikah.
4. Konseling
Genetik
Konseling genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar
mendapatkan kelahiran anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari
kelahiran cacat fisik maupun cacat mental. Konseling sudah dilakukan di
negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini
mencakup telaah yang luas dan terinci mengenai riwayat kesehatan suami maupun
istri untuk menentukan apakah ada, kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas
fisik atau mental yang terdapat dalam keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat
kesehatan menunjukkan atau menyimpulkan bahwa terdapat beberapa abnormalitas
genetik dalam keluarga suami atau keluarga istri, atau kalau salah satu anak
dalam keluarga mempunyai kondisi yang berasal dari keturunan dan dari
pengalaman lingkungan, orang tua diberitahu tentang kemungkinan mempunyai anak
cacat dan disarankan untuk menggunakan teknik-teknik keluarga berencana untuk
mencegah kehamilan. Kalau kehamilan sudah terjadi, mereka disarankan untuk
mempertimbangkan abortus/pengguguran.
5. Menjalankan empat tips
prenatal
a. Ajaklah bayi dalam kandungan Anda Berbicara
Salah satu cara paling sederhana bagi Anda
untuk melakukannya adalah untuk mulai berkomunikasi dengan bayi Anda dan merasakan
bahwa ia sudah hadir dengan Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang
sadar dan sesungguhnya. Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan
bersenandung kepada bayi Anda. Ini akan membantu mereka terbiasa dengan
suara Anda dan mulai untuk mengenali formasi bahasa.
b. Pikirkan tentang bayi Anda
Walaupun
bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda pada saat ini, Anda masih dapat
berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan segera bertemu. Bayi Anda
akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini akan memberinya rasa nyaman,
cinta dan stabilitas emosi
Gunakan
pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk kehidupan setelah
kelahirannya.Pengalaman pranatal adalah semua tentang bayi Anda untuk
mempersiapkan kehidupan setelah kelahiran. Jadi gunakan pengalaman
sehari-hari untuk berbagi dengan bayi Anda. Membuat pengalaman dari
kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari Anda. Bicara tentang pengalaman
Anda kepda bayi Anda
c.Sentuhlah
bayi Anda
Anda
mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering menggosok, tepuk atau menyentuh
perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu karena secara tidak sadar kita tahu
bahwa ini adalah salah satu cara fisik untuk menjangkau dan berkomunikasi
dengan bayi yang belum lahir. Anda dapat menyentuh perut Anda dengan cara
yang berbeda dan menjelaskan perbedaan dari sentuhan setiap bayi Anda saat Anda
melakukan itu yaitu menepuk, membelai, mengusap dan sebagainya. Anda
dapat menggosok perut sering-sering ketika Anda mandi, saat Anda menggunakan
krim anti-stretch mark di perut Anda bisa mengosok bahkan menepuk dengan lembut
perut Anda, atau mengetuk perut secara berirama pada waktu Anda mendengarkan
music.
d. Jauhkan stres
Stres
ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada pembentukan kepribadian bayi
Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat, bayi Anda benar-benar
tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk konten fisik,
psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda masih sangat rapuh
dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis lingkungan dan
pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa
orang tua yang terlibat dalam stimulasi pralahir memiliki ikatan dekat dan kuat
dengan anak-anak mereka.
6. Mulai mendidik anak dalam
kandungan
Pertama, berfikir positif. Ibu yang
berfikir positif membantu janin belajar lebih baik di dalam rahim. Basis
lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan pendidikan yang benar dimulai
dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu kondisi fisik dan kejiwaan
sang ibu harus prima selama mengandung.
Kedua, sering bersenandung mengagungkan
asma Allah dan memperdengarkan musik bernuansa Islami agar anak terdidik
mengenal Allah sejak dini. Memperdengarkan musik klasik juga dapat menstimulasi
kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi kemampuan pengembangan bahasanya
kelak.
Ketiga, hindari situasi tertekan karena
kondisi ini bisa meningkatkan level hormon janin pada tahap yang dapat
memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
Keempat, carilah kegiatan belajar sendiri.
Apapun itu. Walaupun janin tidak akan belajar secara langsung dari aktifitas
sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu yang sehat akan menjadi kenyamanan
dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal itu akan memberinya fondasi perilaku
yang positif terhadap pembelajaran setelah dia lahir.
Peran
(calon) ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya. Karena tidak sedikit
perilaku mental (calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh perilaku ayah yang
kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang mengandung. Istri yang
hamil secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas suami untuk memberi
dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental istri dalam kondisi stabil sampai
janin lahir ke dunia.
F.KETERKAITAN
MASA PRENATAL, KELAHIRAN DENGAN PENDIDIKAN
Perkembangan janin dalam kandungan
membutuhkan perawatan yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar
bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang
mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan
mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat
menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari dalam kandungan. Selain
seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi
yang menurut Kartini Kartono (1981)
antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka serta keracunan
sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan keguguran
(abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit kholera, thypus,
malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung muda, syphilis,
gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra
uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu
peristiwa keracunan pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system
syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion atau keracunan pada
janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat penenang beracun (thalidomid)
juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat
tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat,
maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik
dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan. Pemeriksaan
rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala
kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama
kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehidupan
manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu
bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia
dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang
dari luar.
Masa kehamilan merupakan masa yang
penting, karena dalam kehamilan terjadi beberapa hal yang berefek pada
perkembangan janin selanjutnya. Periode prenatal yang berlangsung selama
10 bulan lunar. Membagi periode prenatal menjadi (1) fase germinal (waktu
2 minggu pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3)
fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
Arti penting masa prenatal yakni
pembawaan jenis kelamin, jumlah anak dan sebagainya.Faktor yang mempengaruhi
prenatal dankelahiran yakni dari seorang ibu bagaimana ia mau menjaga
kesehatannya maupun bisa juga dari faktor lingkungan ( eksternal). Implikasi
dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus
merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan
menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.
B. SARAN
Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada
kekeliruan dari dalam penulisan makalah ang berjudul Perkembangan Parantel dan
Kelahiran. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan pembaca.
A. King, Laura,Psikologi.(Jakarta
: Salemba Humanika, 2010), hlm122
A. King, Laura,Psikologi, hlm123.
DAFTAR
PUSTAKA
A. King, Laura. 2010 Psikologi. Jakarta : Salemba Humanika.
B.
Hurlock, Elizabeth.2005. Developmental Psychology. New Delhi: Tata Mc
Graw.
.