Selasa, 06 Februari 2018

PUISI Part1.TETES PERTIWI BIRU

maysarahrasyid,, Seblak
 "TETES PERTIWI BIRU"
Ini adalah Bumiku...
Pertiwi yang kuagungkan...
Setiap embunnya selalu terkenang...
Bukan karena si Dollar yang cuma menumpang...
Seakan merubah kebahagiaan...
               Setiap tetes pertiwiku...
               Menyinarkan warna kebahagiaan,,
               Kedalaman namun juga kesedihan...
Siul, Si Burung...
Menyanyikan kerinduan...
Dimana pertiwi biruku yang ku kenang...
Siapa yang mengusiknya?
Mengapa!!!!
Sudahlah,,,,
Inilah tetes pertiwi biruku...

Minggu, 18 Desember 2016

MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN



PERKEMBANGAN MASA PRENATAL DAN KELAHIRAN




Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen pengampu : Jumari,  M.pdI
 






                                                             oleh  :                                                                      
1.      Sigit Mujiono                        ( 1593044015)
2.      Siti Maesaroh                        ( 1593044067)
3.      Roha Sadila                          ( 1593044060)


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI
JOMBANG





KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas  rahmat dan karunia Nya, makalah yang berjudul “ Perkembangan masa prenatal dan kelahiran” dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah psikologi Perkembangan . Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kendala, terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan baik. Karena itu, sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak,  selaku Pengampu Mata Kuliah.
  1. Orang tua dan keluarga kami tercinta yang banyak memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.
  2. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan mendukung kami dalam penyusunan makalah ini.
  3. Selain itu kami pun mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang tulisannya kami kutip sebagai bahan referensi.
Kami menyadari, sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Jombang, 03 November 2016

                                                                                                              penulis



DAFTAR ISI
Kata pengantar................................................................................................................. i
Daftar isi ......................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang...................................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ............................................................................................. ..1
C.     Tujuan ................................................................................................................. 1
Bab II Pembahasan
A.    Bagaimana konsepsi dan awal kehidupan            2
B.     Bagaimana tahap perkembangan masa prenatal........................................... 3 
C.     Arti penting prenatal bagi perkembangan.................................................... 3
D.    Apakah faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal
dan kelahiran................................................................................................ 5
E.     Apa permasalahan masa prenatal, kelahiran
 dan cara penanganannya............................................................................. 7
F.      Apa keterkaitan masa prenatal, kelahiran dengan pendidikan................. 16
Bab III Penutup
A.     Kesimpulan...................................................................................................... 17
B.      Saran............................................................................................................... 17
Daftar Pustaka


BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG

Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian meninggal.
Masa prenatal merupakan titik awal dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau  masih berada di rahim ibu. Namun, banyak masyarakat pedesaan pada umumnya cenderung menganggap bahwa permulaan perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada masa prenatal. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan masyarakat yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu tahapan selama masa prenatal, pengaruhnya terhadap tingkah laku sesudah dilahirkan, serta pendidikan yang baik selama masa prenatal.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimana konsepsi dan awal kehidupan?
2.      Bagaimana tahap perkembangan masa prenatal?
3.      Arti penting prenatal bagi perkembangan?
4.      Apakah faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal dan kelahiran?
5.      Apa permasalahan masa prenatal, kelahiran dan cara penanganannya?
6.      Apa keterkaitan masa prenatal, kelahiran dengan pendidikan?

C.    TUJUAN

1.      Untuk mengetahui sebelum kehidupan dan awal kehidupan.
2.      Untuk mengetahui tahap perkembangan masa prenatal.
3.      Untuk mengetahui arti pentingnya prenatal bagi perkembangan.
4.      Untuk mengetahui faktor apa saja yang memepengaruhi perkembnagan prenatal dan kelahiran.
5.      Untuk mengetahui permasalahan masa prenatal, kelahiran dan cara penanganannya.
6.      Untuk mengetahui masa prenatal, kelahiran dengan pendidikan.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    KONSEPSI DAN AWAL KEHIDUPAN
Permulaan kehidupan manusia dapat di tinjau secara psikologis dan biologis. Secara psikologis kehidupan manusia pada saat janin mulai bereaksi terhadap rangsang-rasangan dari luar. Sedangkan jika di tinjau dari biologis yakni kehidupan dimulai pada saat terjadinya konsepsi atau pembuahan, yakni bersatunya sel telur (ovum) dan sel laki-laki ( spermatozoa) [1] sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya  berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir.[2]
Para ahli psikologi perkembangan meyakini bahwa kehidupan manusia berawal dari pertemuan sel sperma laki-laki dan sel telur wanita yang dibuat oleh sel-sel perkembangbiakan yang disebut “sel benih”. Sel-sel ini mengandung 46 kromosom,yang diperoleh dari sperma ayah dan ovum ibu yang dibentuk menjadi 23 pasang.
            Adapun perkembangan biologis pada manusia di mulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu ketika pembuahan telur oleh spermatozoa. Bila spermatozoa laki-laki memasuki dinding telur ( ovum) wanita, maka terjadilah konsepsi.
            Kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu telah di tentukan secara alamiah. Sekali dalam 28 hari, seringkali sekitar pertengahan siklus menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur menjadi masak dan bergerak pelan masuk ke dalam rahim. Perjalanan ini biasanya memakan waktu 3 sampai 7 hari. Kalau dalam perjalanan ini tidak terjadi pembuhan, maka lenyaplah telur itu di dalam rahim.
            Bila telur dala perjalanan ke rahim berjumpa dengan spermatozoa dan spermatozoa masuk ke dalam dinding telur, terjadilah pada detik itu hal-hal sebagai berikut : sel benih melepaskan 23 chrosoma. Chrosoma ayah dan crosoma ibu lebur menjadi satu dan membentuk bekal keturunan anak.[3]
            Lihatlah pada gambar berikut ini :
Description: fertilization
Gambar 1. Pembuahan sel telur

           Sedangkan perkembangan prenatal di gambarkan dalam al-Quran sebagai berikut:

“ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia itu dari saripati dari tanah ( sulatin min tin). Kemudian kami jadikan saripati tanah itu menjadi tetesan ( nutfah) yang tersimpan di tempat yang aman dan kokoh, kemudian tetesan ( nutfah) itu kami olah menjadi segumpal darah ( alaqah), san segumpal darah itu kami olah menjadi segumpal daging ( mudghoh) , lalu segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang( idhom), selanjutnya tulang belulang itu kami bungkus dengan daging ( lahm). Selanjutnya kami jadikan makhluk yang berbentuk lain dari yang sebelumnya. Maha Suci Allah Pencipta yang paling baik.” ( QS. al-Mukminun [3] 12-14).
           Dari ayat tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwasanya masa prenatal : (1) saripati tanah tahap ini masih merupakan unsur-unsur dari makanan dan minuman yang di konsumsi manusia, kemudian zat-zat itu menjadi suatu akumulasi yang berubah menjadi saripati; (2) tahap nuthfah (3) Segumpal darah yaitu nuthfah yang melekat pada dinding rahim, proses ini terjadi hingga akhir minggu kedua; (4) Segumpal daging pada tahap ini janin mulai terbentuk, kemudian terentanglah tali pusar yang menghubungkan zigot dengan ibu, untuk menerima makanan dari ibu, ini terjadi pada minggu ke empat; (5) Tulang belulang; (6) Pembungkusan organ-organ tubuh dengan daging; (7) Tahap khalaq akhar, penciptaan dan  pembentukan telah sempurna yaitu janin sudah nampak seperti bayi.[4]
B.     TAHAP PERKEMBANGAN MASA PRENATAL
Menurut Seifert & Hoffnug, 1994 membagi periode prenatal atas tiga tahap perkembangan, yaitu:
1.Masa germinal ( minggu 1-2) : Masa germinal dimulai dari konsepsi. Sel telur yang  telah  di buahi atau zigot adalah sel tunggal dengan 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom dari ayah. Setelah 1 minggu dan banyak pembelahan sel, zigot akan terdiri atas 100 hingga 150 sel. Pada akhir minggu kedua, kumpulan sel-sel tersebut telah menempel pada dinding rahim.
2.Masa embrionik ( minggu 3-8) : Sebelum kebanyakan wanita menyadari bahwa dirinya hamil, tingkat pembelahan sel meningkat secara tajam, sistem penunjang sel-sel tersebut mulai terbentuk dan awal organ-organ mulai muncul. Pada minggu ketiga, saluran saraf yang nantinya menjadi saraf tulang belakang mulai terbentuk. Pada sekitar hari ke-21, mata mulai muncul dan pada hari ke-24 sel-sel yang akan membentuk jantung mulai membedakan diri. Selama minggu ke-4, bonggol tunas yang akan membentuk lengan dan kaki akan muncul. Pada minggu ke-5 hingga ke-8, jantung mulai bedetak dan tangan serta kaki mulai dapat di bedakan, wajah mulai terbentuk, dan saluran pencernaan muai muncul.
3.Masa fetal ( bulan 3 hingga 9 ) : Organ-organ mulai matnag hingga tahapan janin dapat bertahan hidup di luar rahim, dan otot-otot mulai gerak untuk pertama kalinya. Sang ibu dapat merasakan janinnya bergerak untuk pertama kali. Enam bulan setelah konsepsi, mata dan kelopak mata telah terbentuk sempurna, rambut-rambut tipis mulai tumbuh pada janin, refleks untuk menggenggam juga muncul dan pernafasan, sekalipun tidak teratur, dimuali. Pada usia tujuh hingga sembilan bulan dalam kandungan, janin lebih panjang dan lebih berat dan beberapa organ mulai berfungsi.[5]



C.    ARTI PENTING PRENATAL BAGI PERKEMBANGAN
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru dimasa datang, yaitu :
         1.      Penentuan sifat bawaan
Setiap kromosom pada sel pria maupun wanita mengandung ribuan partikel yang dinamakan gen. gen inilah factor penentu keturunan. Gen terletak pada loci (locus) pada kromosom tertentu. Sewaktu sperma dan ovum bergabung, zigot akan menerima satu gen dari masing-masing lokus kromosom.
Kembar identik (monozigot) terjadi dari pertemuan antara sperma dan ovum yang berbeda, dan antara kembar tersebut secara genetic mirip dengan mereka yang kakak beradik tidak kembar, yaitu memiliki 50% gen mereka.
Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu pertama, faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang. Kedua, sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan, tidak dapat dikendalikan jumlah kromosom yang diturunkan dari ayah atau ibu.
         2. Penentuan jenis kelamin
Ovum wanita yang matang mengandung kromosom X, sedangkan spermatozoa pria mengandung kromosom X dan kromosom Y, bila telur wanita bersatu dengan spermatozoa pria yang mengandung kromosom Y, hasilnya menjadi kromosom XY yang akan menghasilkan jenis kelamin pria. Bila ovum bersatu dengan spermatozoa berkromosom X menghasilkan XX yang akan menghasilkan keturunan wanita.
Tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan, yaitu pertama, s   etiap tahun anak-anak mengalami peningkatan tekanan budaya yang mempengaruhi pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka. Kedua, pengalaman belajar ditentukan oleh jenis kelamin individu. Ketiga, sikap orang tua dan anggota keluarga terhadap individu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.[6]
        3.  Penentuan Jumlah Anak
Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh spermatozoa membelah menjadi dua bagian yang terpisah selama tahap pembelahan sel, hal ini akan menghasilkan kembar identic (uniovular). Jika dua ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan, akan menghasilkan kembar non-identik (biovular).
Dilihat dari perspektif perkembangan, kelahiran anak tunggal dan anak kembar memiliki perbedaan yang signifikan. Dalam lingkungan sebelum lahir, bagi anak tunggal ibu terus sepenuhnya dimilikinya, sedangkan bagi anak kembar ia terpaksa berdesakan diruang alamiah itu. Dalam lingkungan pascalahir, bayi kelahiran tunggal akan mendapat perhatian penuh dari orang tuanya, sedangkan bayi kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian orang tuanya.
       4.    Penentuan urutan anak
Posisi anak dalam urutan saudara-saudaranya merupakan kondisi keempat yang ditentukan saat pembuahan. Umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan, dan memberikan peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak tertua, anak menengah, atau anak bungsu, hal ini mempengaruhi kepribadian dan pembentukan sikap anak.
Periode prenatal juga merupakan saat dimana calon orang tua menentukan sikapnya terhadap anak yang akan lahir. Sikap ini akan sangat mempengaruhi cara bagaimana orangtua memperlakukan atau mengasuh anaknya, terutama selama tahun-tahun pertama pembentukan kepribadiannya.[7]

D. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  PERKEMBANGAN PRENATAL
     1. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal, yaitu :
     a.     Kesehatan Ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Bila terjadi benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan gangguan kesehatan pada ibu, dapat merusak perkembangan janin. Apabila ibu menderita penyakit campak rubella (campak Jerman), dapat dipastikan bahwa 60% kemungkinan bayi lahir dalam keadaan cacat.
Sifilis juga merupakan penyakit yang sangat membahayakan perkembangan masa prenatal. 25% dari kasus sifilis mengakibatkan kematian setelah janin lahir, 25% mengakibatkan kematian fetus, 25% janin yang hidup memperlihatkan tanda-tanda berbagai penyakit.[8]
Ibu hamil yang menderita sindrom kehilangan kekebalan tubuh atau AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) terinfeksi melalui penggunaan obat-obatan yang disuntikkan. Ada tiga cara ibu yang menderita AIDS menginfeksi anaknya, yaitu pertama selama hami, melalui ari-ari, kedua selama melahirkan, melalui kontak dengan darah atau cairan ibu dan yang ketiga setelah melahirkan, melalui air susu.
Di dalam al-Quran juga menyatakan adanya ukuran yang menentukan sempurna atau tidaknya kandungan ibu, sebagaimana di jelaskan dalam QS. al-Ra’d [13] ;8-9 ) yang artinya seperti berikut ini :

“ Allah mengetahui apa yang di kandung oleh setiap perempuan, dan kandungan rahim yang sempurna dan bertambah. Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya. Yang mengetahui segala yang ghaibdan yang tampak. Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi.”

       b.   Gizi Ibu
Janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang diperoleh melalui darah ibunya. Makanan ibu hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.

c.    Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu
Selama dalam kandungan, perkembangan janin dapat di pengaruhi oleh faktor ekstenal .[9] Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin, menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada system kimiawi dalam tubuh janin. Bahan-bahan kimia juga mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu.
Wanita pecandu alcohol kemungkinan besar akan melahirkan bayi dengan gejala “sindrom alcohol janin” (Fetal Alcohol Syndrome, FAS), yaitu suatu keabnormalan yang tampak selama kehamilan. Wanita perokok juga dapat menyebabkan pengurangan bobot kelahiran, menimbulkan resiko aborsi spontan, kelahiran prematur, dan sindrom kematian bayi serta penyesuaian diri yang buruk.
d.  Keadaan dan ketegangan emosi Ibu
Ketika seorang ibu mengalami ketakutan, kecemasan, stress dan emosi mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar yang menghambat aliran darah ke daerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.
Stress dan kecemasan yang dialami ibu setelah kehamilan, diasosiasikan dengan bayi yang sangat aktif, lekas marah, dan tidak teratur dalam makan, tidur, dan buang air. Kecemasan pada ibu itu kemungkinan terus berlanjut sampai setelah anak lahir.
     2. Faktor kelahiran yang mempengaruhi perkembangan
 Studi psikologis tentang kelahiran lebih difokuskan pada bagaimana pengaruhnya  terhadap perkembangan pascalahir, kondisi lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir.
       a. Tahap-tahap kelahiran
            Santrock, 1995; Seifert & Hoffnug, 1994 membagi proses kelahiran dalam tiga tahap: Tahap pertama, terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15-20 menit pada permulaan dan berakhir hingga 1 menit. Tahap kedua, tahap ini berlangsung selama 1,5 jam, dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran,  pada setiap kontraksi, ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Tahap ketiga, setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusat, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang.[10]
b.       Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pascalahir
  Kondisi-kondisi kelahiran yang mempengaruhi perkembangan pascalahir itu adalah :
         1.    Jenis kelahiran
Secara umum, kelahiran dibedakan dalam lima jenis, yaitu : (1) kelahiran normal atau spontan, (2) kelahiran dengan peralatan, (3) kelahiran sungsang, (4) kelahiran melintang, dan (5) kelahiran melalui pembedahan Caesar.
        2.  Pengobatan ibu
Belakangan ini, ibu-ibu yang akan melahirkan sering menggunakan obat-obatan dengan maksud menghilangkan rasa sakit atau untuk mempercepat proses melahirkan. Semakin banyak obat yang diberikan kepada ibu saat melahirkan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir.
        3. Lingkungan pralahir
Setiap kondisi dalam pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir dibandingkan dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
4. Jangka waktu periode kehamilan
Rata-rata periode kehamilan 38 minggu atau 266 hari. Bayi disebut postmatur bila ia lahir terlambat 2 minggu atau lebih, sedangkan bayi prematur bila ia lahir lebih cepat 2 minggu atau lebih dari waktu rata-rata. Bayi postmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir dibandingkan dengan bayi prematur.
        5. Perawatan pascalahir
Keharusan bayi yang baru lahir melakukan penyesuaian diri yang tidak disertai dengan kemampuan untuk melakukannya, karena kondisinya yang lemah, menuntut perhatian dan perawatan dari orang tua, terutama dari ibunya. Perhatian dan perawatan yang dilakukan ibu terhadap bayi yang baru dilahirkan mempunyau pengaruh positif terhadap perkembangannya.
        6.Sikap orang tua
Bila sikap orang tua menguntungkan, hubungan anak dengan orang tua akan baik. Hubungan baik ini akan membantu bayi menyesuaikan diri dengan lingkungan baru yang dialami setelah lahir.[11]


E.PERMASALAHAN MASA PRENATAL, KELAHIRAN DAN PENANGANANNYA

Ø  Masalah dalam Perkembangan Masa Prenatal
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kesalahan sepanjang hidup, yang biasanya disebabkan oleh genetik atau masalah lingkungan.

1. Down Syndrom, juga dikenal sebagai trisomi 21,down syndrom adalah anomali    genetik yang paling umum selama perkembangan janin. Down syndrome disebabkan oleh dan salinan ekstra kromosom 21 (berarti ada tiga kromosom bukanbiasa dua) dan dampak sekitar 1 dari setiap 1.000 bayi. fitur khas dari down syndrom termasuk fitur wajah datar, cacat jantung, dan keterbelakangan mental. Risiko memiliki anak dengan down syndrom meningkat seiring dengan usia ibu.
Sejumlah penyakit bisa diwariskan jika salah satuatau kedua orang tua  membawa sebuah gen untuk penyakit ini. Tes genetik seringkali dapat menentukan apakah orangtua merupakan pembawa gen untuk penyakit tertentu.[12]

2. Masalah Seks-kromosom, jenis ketiga masalahgenetik melibatkan seks-kromosom. Ini mencakup kondisi seperti sindrom Klinefelter's (ekstra X-chromsome) dan sindrom Turner (X-kromosomtunggal).

Ø  Bahaya Selama Periode Prenatal
Meskipun periode pranatal merupakan periode yang sangat singkat, namun periode ini merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya fisik maupun psikologis.
1.   Bahaya Fisik
Menurut yang kami kutip dari pernyataan Hurlock bahwasanya ada beberapa faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik dalam periode pranatal.
a). Pekerjaan, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat yang banyak menghirup bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang cacat atau keguguran dalam periode-periode terakhir.
b). Bayi kembar, bayi kembar dapat menyebabkan lahir tidak pada waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan pada perkembangan dan dapat menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c). Kekurangan gizi, ibu hamil yang kekurangan gizi akan sangat berpengaruh pada janinnya, ini akan berefek panjang. Anak yang dilahirkan karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan otak sehingga ia akan sulut belajar dan membaca.
d). Ibu yang merokok. Hal ini akan berpengaruh pada detak jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan perkembangan, atau bahkan bisa menjadi kematian.

        2. Bahaya Psikologis
            Bukan hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada beberapa faktor penyebab terjadinya gangguan psikologis:
a). Kepercayaan tradisional. Di Amerika Serikat ada sebagian orang yang berpendapat bahwa memiliki anak kembar adalah seperti binatang, maka dari itu banyak yang tidak menghendaki kelahiranya dan hal ini akan mempengaruhi kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikologis anak.
b). Tekanan dari dalam diri ibu. Hal ini akan mempengaruhi ketidak seimbangan pada janin, akibatnya janin akan sering bergerak dan tubuh janin akan cenderung kecil.
Ø  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ukuran Kelahiran Bayi dan Hal-hal yang Penting dalan Kehamilan.
Para ahli kedokteran, gizi, maupun psikologi berpendapat bahwa ada enam faktor yang mempengaruhi ukuran kelahiran bayi yaitu (1) lamanya janin dalam kandungan, (2) diet ibu, (3) status social ekonomi keluarga, (4) urutan kelahiran, (5)ukuran jumlah anggota keluarga, (6) aktivitas janin selama masa pra-natal.[13]
  1. Waktu Masa Kehamilan
Janin yang matang selama masa prenatal akan tumbuh berkembang menjadi bayi yang memiliki berat badan, tinggi badan, maupun warna kulit yang normal. Waktu masa kehamilan janin dalam kandungan seorang ibu kurang lebih selama 9 bulan 10 hari. Oleh karena itu bayi-bayi yang lahir dalam keadaan sehat dan normal biasanya memiliki usia yang cukup ketika masih berada dalam kandungan ibunya. Sebaliknya bayi-bayi premature yang memiliki ukuran berat badan rendah (low birth), ukuran badan kecil dan mungkin warna kulit yang agak pucat cenderung berada dalam kandungan kurang dari 9 bulan.
             2.      Perilaku Diet Ibu Selama Masa Hamil
Banyak bayi yang cenderung kurus, berat badan rendah, maupun ukuran panjang bayi disebabkan oleh kurangnya memperoleh gizi yang cukup selama masa kehamilan. Para ibu yang melakukan diet selama masa hamil berpengaruh secara signifikan terhadap kurangnya penyerapan konsumsi gizi, protein maupun zat-zat mineral lainnya yang dibutuhkan oleh janin. Akibatnya janin tidak dapat mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara normal.
              3.  Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata terhadap pemenuhan kebutuhan gizi bagi seluruh anggota keluarga tersebut. Orangtua yang memiliki status social ekonomi menengah ke atas (middle-high family economic status) cenderung akan dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi yang baik. Hal ini berpengaruh pula terhadap para calon ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukandalam proses pertumbuhan dan perkembangan oleh janin dalam kandungannya. Dengan demikian bayi-bayi terlahir pun akan memiliki berat badan, tinggi badan maupun taraf kesehatan yang baik.[14] Sebaliknya para ibu yang berasal dari keluarga yang memiliki status social ekonimi rendah (low family economic status) cenderung kurang dapat mencukupi kebutuhan gizi yang baik untuk janin yang dikandungnya. Akibatnya bayi yang lahir akan memiliki berat badan rendah, dan panjang badan yang pendek. Dalam studi kasus ditemukan bayi-bayi yang lahir dari keluarga miskin cenderung mengalami gizi buruk (poor nutrition) akibatnya menderita gangguan busung lapar.
              4. Urutan Kelahiran
Dalam studi ditemukan bahwa bayi-bayi yang lahir sebagai anak pertama (firstborn infant) cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, pendek dan lebih ringan dibandingkan bayi yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga dalam suatu keluarga yang sama.
              5. Jarak Kelahiran Bayi dalam Keluarga
Perbedaan jarak kelahiran akan memberi pengaruh terhadap ukuran bayi. Bayi yang lahir dengan jarak yang sangat dekat dengan anak sebelumnya senderung memiliki berat badan yang rendah (low birth). Hal ini terjadi karena kondisi kesehatan ibu yang lemah. Setelah melahirkan anak pertama, fit dan sehat kembali. Tetapi karena tak mampu menjaga jarak kelahiran dengan anak sebelumnya dan harus mengandung janin (bayi) lagi, maka kondisi kesehatan fisik ibu semakin lemah. Dengan demikian bila ibu tersebut mengandung lagi akan menyebabkan kelahiran bayi yang memiliki berat badan rendah.
              6. Aktivitas Janin Masa Prenatal
Janin yang aktif bergerak selama masa prenatal merupakan cirri calon bayi yang sehat dan normal karena energi tubuhnya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan gerakan yang aktif akan meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang baik, kelenturan dan kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya intelektual dan menambah berat badannya. Sebaliknya janin yang malas bergerak, pasif dan banyak tidur cenderung tumbuh berkembang menjadi bayi yang obesitas (gemuk). Dalam pertumbuhan berikutnya, bayi-bayi yang malas bergerak akan menjadi anak yang juga malas bergerak, pasif dan obes (gemuk).[15]
Hurlock menjelaskan beberapa hal yang penting ketika masa kehamilan sebagai berikut:
           1. Penurunan Sifat Bawaan
Penurunan sifat ini terjadi hanya satu kali dan secara kebetulan. Tidak ada teknologi yang daat mengendalikan kromosom-kromosom untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari 300 trilyun hanya 1 yang menyatu dan membentuk sifat yang diturunkan dari ayah, ibu, kake, atau nene.
         2. Jenis Kelamin
Terbentuknya jenis kelamin tergantung dari pase awal pertumbuhan, yakni tergantung pada jenis Spermatozzon yang bergabung dengan sel telur (ovum). Dalam sebuah sel seks laki-laki yang sudah dibuahi terdapat 22 kromsom yang saling berpasangan dan satu kromosom yang tidak berpasangan, jadi jumlahnya ada 23 kromosom. Kromosom yang tidak berpasangan yaitu kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan kromosom pada sel telur (ovum) adalah jenis kromosom X, apabila sel telur yang berkromosom X dibuahi oleh kromosom Y, maka hasilnya adalah laki-laki dan sedangkan kromosom X yang dibuahi dengan kromosom X, maka hasilnya adalah perempuan.
        3. Jumlah Anak (Kembar)
Dalam sebuah kelahiran sering kita dengar dengan bayi kembar. Entah itu kembar identik maupun kembar nonidentik. Hurlock menjelaskan dalam bukunya bahwasanya suku atau ras yang sering melahirkan bayi kembar adalah dari bangsa kulit hitam. Suku cinta, jepang dan ras mongoloid lebih jarang dibandingkan dengan bangsa kulit putih. Menurut Hurlock terjadinya bayi kembar identik terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi membelah diri menjadi dua, tiga atau bahkan mungin empat, hal ini akan menghasilkan bayi kembar identik karna berasal dari telur yang sama. Sedangkan bayi kembar nonidentik terjadi ketika ada dua atau lebih ovum yang dibuahi oleh spermatozoa yang berbeda. Pada pembuahan semacam ini biasanya jenis kelamin bayi yang dilahirkan tidak sama karena dibuahi dengan spermatozoa yang berbeda.[16]
        4. Efek Lahir Kembar Terhadap Perkembangan
Menurut penelitian para ahli Psikologi dari barat menyatakan bahwa bayi yang lahir kembar akan memiliki pengaruh dalam perkembanganya. Salahsatunya adalah keterlambatan pertumbuhan dan perkembanganya. Hurlock menyatakan bahwa keterlambatan ini akan berhenti sebelum anak mencapai usia puber dan setelah itu mereka akan mengalami pertumbuhan, namun dalam hal ini. anak yang lahir lebih dulu akan berkembang lebih dulu dari anak yang lahirnya belakangan.
Untuk lebih rinci lagi Hurlock dalam buknya menjelaskan ada beberapa dampak yang t     erjadi pada bayi kembar sebagai berikut ini:
         a. Kelemahan perkembangan
Bayi kembar akan cenderung lambat dalam perkembangan fisik, mental, motorik dan berbicaranya dibandingkan dengan bayi tunggal. Hal ini terjadi karena sering adanya kerusakan otak pada bayi kembar karena melahirkan tidak pada waktunya.
        b. Perkembangan fisik
Bayi kembar memiliki keterlambatan dalam perkembangan fisik. Bayi kembar juga lebih mudah terkena resiko kerusakan otak.
         c. Perkembangan mental
Adanya persamaan kembar mental pada bayi yang kembar identik dan hal ini akan berlanjut hingga pada masa perkembangan akhir. Salahsatunya adalah adanya persamaan bakat music.


        d. Prilaku perkembangan sosial
Bayi kembar akan cenderung bersaing utuk mendapatkan perhatian dari yang lebih tua dan ketika sudah dewasa persaingan itu akan lebih kuat biasanaya memposisikan dirinya sebagai pemimpin dan yang lainya sebagai bawahan.[17]
    e. Perkembangan kepribadian
Banyak anak kembar kesulitan menemukan jati dirinya karena ada anak yang mirip identik    denganya.
         f. Perilaku yang mengundang masalah
Perilaku yang sering mengundang masalah terjadi pada bayi kembar non identik karena rasa persaingan mereka lebih besar dibandingkan dengan bayi kembar yang identik.

Ø  Upaya untuk Menanganan Masa Perkembangan Prenatal dan kelahiran`
       Adapun hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan antara lain:
        1.Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan kebutuhan makanan sehat yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin, protein, dan mineral selama kehamilan adalah mutlak dan tak dapat ditunda-tunda lagi. Bayi-bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memperhatikan masalah ini ternyata membawa pengaruh positif. Ia menjadi bayi yang sehat, cerdas, lincah, dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang selama hamil tak mau dan tak mampu memenuhi kebutuhannutrisi, ternyata menyebabkan bayi lahir premature, berat kurang dari 2500 gram, mengalami  gangguan pernapasan, sulit bergaul dan taraf intelegensinya rendah.
         2. Prilaku Hidup Sehat
Semasa hamil, seorang wanita hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-obatan, kecuali dalam keadaan sakit yang memerlukan pengawasan medis dari dokter. Sobur, Alex. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah,(Bandung : Pustaka Setia,2003), hlm155Kelalaian dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan oleh penggunaan narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan membawa dampak negatif bagi bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga diharapkan tidak mengkonsumsi alkohol, obat-obatan terlarang atau merokok agar tidak mempengaruhi kehamilan istrinya. Orang tua yang kecanduan narkoba akan menyebabkan kelahiran bayi prematur, keguguran, kematian bayi, intelegensi rendah, bahkan mengalami retandasi mental.[18]
             3.  Konseling Pra Pernikahan
Konseling ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan suami-istri yang akan menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan merawat anak, memenuhi kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif antara suami istri.
Agar memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka kegiatan atau konseling menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh setiap calon pasangan suami istri yang akan menikah.
              4.  Konseling Genetik
Konseling genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar mendapatkan kelahiran anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari kelahiran cacat fisik maupun cacat mental. Konseling sudah dilakukan di negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini mencakup telaah yang luas dan terinci mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk menentukan apakah ada, kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau mental yang terdapat dalam keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat kesehatan menunjukkan atau menyimpulkan bahwa terdapat beberapa abnormalitas genetik dalam keluarga suami atau keluarga istri, atau kalau salah satu anak dalam keluarga mempunyai kondisi yang berasal dari keturunan dan dari pengalaman lingkungan, orang tua diberitahu tentang kemungkinan mempunyai anak cacat dan disarankan untuk menggunakan teknik-teknik keluarga berencana untuk mencegah kehamilan. Kalau kehamilan sudah terjadi, mereka disarankan untuk mempertimbangkan abortus/pengguguran.
                5. Menjalankan empat tips prenatal
                    a. Ajaklah bayi dalam kandungan Anda Berbicara
   Salah satu cara paling sederhana bagi Anda untuk melakukannya adalah untuk mulai berkomunikasi dengan bayi Anda dan merasakan bahwa ia sudah hadir dengan Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang sadar dan sesungguhnya. Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan bersenandung kepada bayi Anda. Ini akan membantu mereka terbiasa dengan suara Anda dan mulai untuk mengenali formasi bahasa.[19]
           b. Pikirkan tentang bayi Anda
Walaupun bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda pada saat ini, Anda masih dapat berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan segera bertemu. Bayi Anda akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini akan memberinya rasa nyaman, cinta dan stabilitas emosi
Gunakan pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk kehidupan setelah kelahirannya.Pengalaman pranatal adalah semua tentang bayi Anda untuk mempersiapkan kehidupan setelah kelahiran. Jadi gunakan pengalaman sehari-hari untuk berbagi dengan bayi Anda.  Membuat pengalaman dari kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari Anda. Bicara tentang pengalaman Anda kepda bayi Anda
               c.Sentuhlah bayi Anda
Anda mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering menggosok, tepuk atau menyentuh perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu karena secara tidak sadar kita tahu bahwa ini adalah salah satu cara fisik untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan bayi yang belum lahir. Anda dapat menyentuh perut Anda dengan cara yang berbeda dan menjelaskan perbedaan dari sentuhan setiap bayi Anda saat Anda melakukan itu yaitu menepuk, membelai, mengusap dan sebagainya. Anda dapat menggosok perut sering-sering ketika Anda mandi, saat Anda menggunakan krim anti-stretch mark di perut Anda bisa mengosok bahkan menepuk dengan lembut perut Anda, atau mengetuk perut secara berirama pada waktu Anda mendengarkan music.
              d. Jauhkan stres
Stres ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada pembentukan kepribadian bayi Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat, bayi Anda benar-benar tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk konten fisik, psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda masih sangat rapuh dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis lingkungan dan pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang tua yang terlibat dalam stimulasi pralahir memiliki ikatan dekat dan kuat dengan anak-anak mereka.[20]

           6.  Mulai mendidik anak dalam kandungan
Pertama, berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih baik di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan pendidikan yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu kondisi fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama mengandung.
Kedua, sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan musik bernuansa Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini. Memperdengarkan musik klasik juga dapat menstimulasi kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi kemampuan pengembangan bahasanya kelak.
Ketiga, hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level hormon janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
Keempat, carilah kegiatan belajar sendiri. Apapun itu. Walaupun janin tidak akan belajar secara langsung dari aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu yang sehat akan menjadi kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal itu akan memberinya fondasi perilaku yang positif terhadap pembelajaran setelah dia lahir.
Peran (calon) ayah dalam hal ini tidak kalah pentingnya. Karena tidak sedikit perilaku mental (calon) ibu yang tertekan ditimbulkan oleh perilaku ayah yang kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu yang sedang mengandung. Istri yang hamil secara fisik umumnya kurang fit. Adalah tugas suami untuk memberi dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental istri dalam kondisi stabil sampai janin lahir ke dunia.[21]

F.KETERKAITAN MASA PRENATAL, KELAHIRAN DENGAN PENDIDIKAN
Perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan perawatan yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan, agar bayi yang dilahirkan normal. Bila terjadi hambatan dalam kandungan yang mencegah terjadinya perkembangan menurut waktu yang tepat, individu akan mengalami cacat yang dapat mengganggu selama hidupnya.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keabnormalan bayi yang disebabkan dari dalam kandungan. Selain seperti yang telah disebutkan Monks, dkk. di atas, ada beberapa faktor lagi yang menurut Kartini Kartono (1981)[22] antara lain (1) kekurangan nutrisi, infeksi dan luka-luka serta keracunan sewaktu dalam kandungan. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan keguguran (abortus), (2) sewaktu ibu mengandung menderita penyakit kholera, thypus, malaria tropika kronis, gondok (bof) pada waktu mengandung muda, syphilis, gabag/mazelen, TBC sehingga ada pengaruh buruk pada janin (foetus intra uterina). Bayi yang lahir mungkin akan menderita toxemia, yaitu peristiwa keracunan pada darah, sehingga terjadi abnormalitas pada system syaraf (neuron), (3) terjadi intoxicztion atau keracunan pada janin, karena ibu sewaktu mengandung minum obat-obat penenang beracun (thalidomid) juga obat kontraseptif anti hamil yang sangat kuat mengandung racun, namun obat tersebut gagal atau tidak bekarja secara efektif.
Supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik yaitu membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan. Pemeriksaan rutin selama kehamilan akan semakin mudah diketahui secara dini gejala-gejala kelainan selama kehamilan, sehingga pencegahan terhadap gangguan selama kehamilan sedini mungkin dapat dicegah dan diobati.[23]

















 BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Kehidupan manusia secara biologis dimulai pada saat konsepsi atau pembuahan, yaitu bertemunya sel telur dan spermatozoa. Secara psikologis kehidupan manusia dimlai saat janin dalam kandungan mulai bereaksi terhadap rangsang-rangsang dari luar.
Masa kehamilan merupakan masa yang penting, karena dalam kehamilan terjadi beberapa hal yang berefek pada perkembangan janin selanjutnya. Periode  prenatal yang berlangsung selama 10 bulan lunar. Membagi periode prenatal menjadi (1) fase germinal (waktu 2 minggu pertama). (2) fase embrional (waktu 6-8 minggu berikutnya), (3) fase fetal (mulai minggu ke-8 sampai saat dilahirkan).
Arti penting masa prenatal yakni pembawaan jenis kelamin, jumlah anak dan     sebagainya.Faktor yang mempengaruhi prenatal dankelahiran yakni dari seorang ibu bagaimana ia mau menjaga kesehatannya maupun bisa juga dari faktor lingkungan ( eksternal). Implikasi dalam bidang pendidikan, supaya bayi yang dilahirkan sehat, maka ibu harus merawatnya dengan baik dan membutuhkan perawatan secara fisik dan psikis dan menjauhkan dari bahaya-bahaya selama kehamilan.

B.     SARAN
             Mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kekeliruan dari dalam penulisan makalah ang berjudul Perkembangan Parantel dan Kelahiran. Semoga dengan adanya makalah ini bisa menambah wawasan pembaca.







[1] Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan,( yogyakarta : sukses offset, 2008), hlm 93
[2] Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, ( Bandung : Pustaka Setia, 2003), hlm 133
[3] Monks A.M.P Knoers dan Siti Rahayu Hadinoto, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta : Gadjah Mada University    Press, 2014), hal 46-47
4 Alex Sobur, Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, ( Bandung : Pustaka Setia, 2003), hlm 135
[5] Laura A. King,  psikologi, (  Jakarta : Salemba Humanika, 2010), hal 152-153
[6] Wiji Hidayati dan Sri Purnami, Psikologi Perkembangan, hlm 93.
[7] A. King,  Laura,Psikologi.(Jakarta : Salemba Humanika, 2010), hlm122

[8] A. King,  Laura,Psikologi, hlm123.
[9] Aliah B. Purwakania Hasan.  Psikologi Perkembangan islami. Menyikap Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran pascakematian. ( Jakarta :  Raja Grafindo Persada, 2006), hal 91-93.
[10] B. Hurlock, Elizabeth. Developmental Psychology, (New Delhi: Tata Mc Graw,2005), hlm 55
[11] B. Hurlock, Elizabeth. Developmental Psychology,hlm 57.
[12] Elizabeth B.  Hurlock, Developmental Psychology,hlm.133
[13] Elizabeth B.  Hurlock, Developmental Psychology,hlm.134
[14] Monks A.M.P Knoers dan Siti Rahayu Hadinoto, Psikologi Perkembangan, hlm. 49

[15] Monks A.M.P Knoers dan Siti Rahayu Hadinoto, Psikologi Perkembangan, hlm. 60
[16] A. King,  Laura,Psikologi, hlm125.
[17] A. King,  Laura,Psikologi, hlm127.
[18] Sobur, Alex. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah,(Bandung : Pustaka Setia,2003), hlm155
[19] Sobur, Alex. Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah, hlm.157
[20] Kartono, Kartini. Psikologi Anak.( Bandung : Mandar Maju, 2007), hlm 223


[21] Kartono, Kartini. Psikologi Anak,hlm 225
[22] Kartini Kartono, Psikologi Anak, ( Bandung : Mandar Maju, 2007), hal 69-71
[23] Kartono, Kartini. Psikologi Anak,hlm 227




DAFTAR PUSTAKA

 A. King,  Laura. 2010  Psikologi. Jakarta : Salemba Humanika.
B. Hurlock, Elizabeth.2005. Developmental Psychology. New Delhi: Tata Mc Graw.   
B. Purwakania Hasan, Aliah. 2006. Psikologi Perkembangan islami. Menyikap    Rentang Kehidupan Manusia dari Prakelahiran pascakematian.  Jakarta :  Raja Grafindo Persada.
Hidayati, Wiji dan Sri Purnami. 2008. Psikologi Perkembangan. yogyakarta : sukses offset.
Kartono, Kartini. 2007. Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju.
Sobur, Alex. 2003 Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung : Pustaka Setia.
.